Jumat, 03 Juni 2011

ANEMIA

Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas Hb dan volume sel darah merah dengan demikian, anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis
Anemia bukanlah suatu diagnose tetapi hanya tanda tanda objektif adanya suatu penyakit, ditandai dengan penurunan jumlah erytrosit, kwantitas Hb dan volume pada erytrosit perseratus milliliter darah yang kurang dari normal.

Tanda dan gejala
gelisah
keringat dingin
kaki kardi
sesak nafas
pucat
struk


Klasifikasi
A. Menurut morfologi eritrosit dan indeks
Dikenal 3 klasifikasi besar yaitu :
1. Anemia Normositik normokromik
Ukuran dan eritrosit normal serta mengandung Hb dalam jumlah yang normal (MCV & MCHC normal /normal rendah)
Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut,hemolisis,penyakit kronik termasuk gangguan ginjal,gangguan endokrin,kegagalan sumsum,infeksi dan penyakit.Infiltratif metatastik pada sumsum tulang
2. Anemia Markositik normokromik
Ukuran eritrosit lebih besar dari normal tapi konsentrasi Hb normal (MCV meningkat,MCHC normal)
Megaloblastik, diakibatkan oleh : gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada difisiensi B12 & atau asam folat.Juga pada kemoterapi kanker,sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolism sel.
Non megaloblastik : akselerasieritropoeisis, pertambahan luas permukaan membrane misak pada penyakit hati, penyebab tidak jelas misal miksidema
3. Anemia Mikrositik hipokromik
Ukuran eritrosit kecil dan mengandung Hb dalam jumlah kurang dari normal (MCV dan MCHC kurang)
Ini umumnya menggambarkan influsiensi sintesis besi.Seperti pada side roblastik dan kehilangan darah kronik atau gangguan sintesis globin seperti pada Thalasemia.
B. Berdasarkan Etiologinya,ada 2 penyebab utama
1. Meningkatnya kehilangan sel darah merah.
Ini dapat diakibatkan oleh pendarahan atau penghancuran sel.
a. Pendarahan dapat disebabkan oleh trauma atau tukak,perdarahan kronik karena polip pada kolon,pada kolon, penykit keganasan, hemoroid, menstruasi
b. Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi, ini di kenal dengan nama hemolisis.Terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek hidupnya atau karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan penghancuran sel darah merah.Keadaan sel darah merah itu sendiri terganggu adalah.
1) Hemoglobinopati : Hemoglobiin abnormal yang diturunkan,missal sel sabit
2) Gangguan sintesis globin,missal Thalasemia
3) Gangguan membrane eritrosit,missal Sferositosis herediter
4) Defisiensi enzim,misal Defisiensi GGDP
2. Pembentukan eritrosit yang berkurang atau terganggu.
a. Defisiensi substansi esensial :
Besi, asam folat, vit B12
Protein
Mungkin vit C dan lain lain
b. Infiltrasi pada sumsum tulang :
Leukimia, limfoma
Karsikoma, sarcoma
Multipkemyloma
Mielofibrosis
Miksedema
Addisonian adrenal insufficiency
Pituatari adrenal insufficiency
Setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi sumsum tulang dimasukkan dalam kategori ini.Yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a. Kegagalan yang tersebar seperti kanker payudara ,obat dan zat kimia toksik,penyinaran dengan radiasi.
b. Penyakit penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati,penyakit infeksi dan defiensi endokrin.Kekurangan vitamin penting seperti vitamain B12,asam folat,Vit C dan besi dapat mengakibatkan pembentukan eritrosit tidak efektif sehingga menimbulkan anemia.


Anemia defisiensi basi
Secara fisiologik, kebetulan besi akan mengikat pada bayi, anak pada masa pertumbuhan, wanita selama masa reproduksi karena kehilangan darah waktu menstruasi/kehilangan besi yang meningkat pada selama mngandung
Defisiensiyang pathologik dapat disebabkan oleh
1. Intake besi yang tidak cukup
a. Diet kurang besi: ditemukan pada bayi yang hanya diberi diet susu sampain12-24 bulan
b. Terhambatnya absorbsi besi yaitu pada
Gangguan lambung: ulkus peptikum, setelah gas trktomi, achlorhydvia
Gangguan intstinum
2. Kehilangan besi
a. Setelah pendarahan kronik, misal
Verises oesofhagus
Sering makan aspirin
Neuplasma
Pendarahan polip pada saluran cerna
Ankilostomiasis
Hemoroid
3. Menstruasi yang berlebih
4. Setelah hemoglobinuria
Sumber makanan yang banyak mngandung besi:
- Hati
- Daging
- Telur
- Ginjal
- Bayang
- Buah buahan

Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3-5 garm besi, di dalam darah 0,5 mg bsi/ml. Hampir 2/3 terdapat dalam Hb yang di lepaskan pada pross penuaan dan kematian rytrosit, besi kemudain diangkut transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoesis sepertiga lainnya disimpan dihati, limfa dan sumsum tulang sebagai frritin dan hemosiderin untuk kebutuhan lebih lanjut. Sisanya dalan jumlah kecil skali, terapat dalam mioglobin, dalam enzim enzim hem dan plasma

Pemeriksaan Laboratorium Anemia Defiensi Besi
1. MCV, MCH dan MCHC kurang dari normal
2. Sediaan apus darah tepi
3. Jumlah retikulosit normal atau sdikit bertanbah
4. Jumlah lekosit biasanya normal tetapi pada penderita yang tidak diobati dalam jangka waktu yang lama dapat di jumpai
5. Trombosit biasanya bertambah
6. Fe serum kurang dari normal



Anemia defisiansi asam folat
Anemia defisiensi asam folat menurut morfologi eritrosit merupakan anemia mgaloblastik. Anemia makrositik ditandai dengan penambahan ukuran besarnya erytrosit dan biasanya Hb dalam tiap sel meningkat sebanding dengan besarnya sel. Pada anemia makrositik yang khas di jumpai MCV dan MCH lbih dari normal sedang MCHC tetep normal.

Umumnya makrosit pada anemia makrositik mempunyai dindinh yang lebih tebal dari sel normal. Pada anemia makrositik, banyak Hb dalam satu makrosit bertambah sebanding dengan besarnya sel tetapi konsentrasi yang dihitung ttap dalam batas normal.
1. Pathofisiologis
Defisiensi asam folat mengganggu sintesa DNA. Karena sintesa RNA dan protein berlangsung terus maka trjadi ketidak seimbangan dalm pertumbuhan eritrosit dimana komponen sitiplasma, terutama Hb.
Penyebab defisiensi asm folat
a. Diet yang kurang asam folat, faktor yang mempengaruhinya
- Pemacu alkohol
- Penyakit kronik
- Umur tua
- Gangguan mental
- Kemiskinan
b. Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan dan bayi, keganasan dan sirosos hati
c. Melabsorbsi folat
- Karena kerja antagonistik dari obat, misal antikonvulsan dan kontrasepsi oral
- Karena penyakit: celiak pada anak, dan sariawan tropik
d. Reaksi intestin yang sekstensif dan reaksi jejunum
2. Metabolisme asam folat
a. Kebutuhan minimal asam folat kira kira 50 mg/hari, didapat dari makanan yang mengandung hati, ginjal, dan sayuran.
b. Folat diserap dari duodenun dan jejunum bagian proximal, ikat pada protein plasma secara lemah dan disimpan dalam hati
3. Pemeriksaan laboratoriun anemia defisinsi asam folat
a. MCV dan MCH lbih dari normal sedang MCHC tetap normal
b. Lekosit berkurang atau jumlahnya normal
c. Jumlah trombosit kurang dari normal, waktu pendarahan memanjang
d. Sediaan apus darah tepi
e. Makroretikulosit cenderung lebih bulat
f. Pemeriksaan lain: kadar asan folat serum menurun





Anemia hemolitik

Anemia hemolitik merupakan suatu keadaan dimana kecepatan dekstruksi erytrosit meningkat tanpa meningkatnya kesanggupan sumsum tulang untuk bereaksi terhadap adanya anemia
1. Penyebab :
a. Herediter
1. Defak pada membran erytrosit
a. Sferositosis herediter
b. Elliptositosis herditer
c. Stomatositosis herditer
2. Defek pada struktur globin dan sintesanya
a. Penyakit sel sabit
b. Thalasemia major
3. Dfisiensi yang berparan dalam Phentose phosphate patuway
4. Defisiensi enzim glikolitik dari erytrosit
b. Akuisita
1. Anemia imunohemolitik
a. Transfusi darah yang incompatible
b. Hemolitic disease of the Neubron
c. Anemia hemolitik autuimun karena Ab bereaksi panas
d. Anemia hemolitik autoimun karna Ab bereaksi dingin
2. Anemia hemolitik traumatik dan mikroangiopatik, misal
a. Hemolitic uremic syndrome
b. kelainan jantung
3. Zat komia, obat , dan racun
4. Hipofosfatrmia

Hubungan pembentukan bilirubin dengan anemia hemolitika.
Pada anemia hemolitika banyak erytrosit rusak karena mengalani hemolise. Terjadi verdohemoglobin, biliverdin dan bilirubin yang berlebih. Apabila perusakan atau hemolisa lebih cepat dari pembentukan erytrosit terjadilah anemia hemolitika
Mekanisme hemolisa bisa
1. Dekstruksi sel karena erytrofagositosis
Misal: pada animmunohemolitika
2. Fragmentasi
Misal: pada anemia sferositer
3. Perusakan membrane sel dari erytrosit
Misal: pada paroxysma nocturnal hemoglobinuria


Anemia yang sering di jumpai di indonesia
Pada setiap negara berkembang, anemia masih merupakan penyakit rakyat. Diantaranya jenis anemia yang sering dijumpai di indonesia antara lain:
1. Anemia dficiency besi
2. Anemia post herorrhagika
3. Anmia gizi